Pementasan Teater Lungid dengan lakon "Tuk" di Komunitas Salihara, Jakarta, Foto: Tempo/Arnold Simanjuntak
Surakarta - Teater Lungid akan mementaskan naskah Gundala Gawat di Taman Budaya Surakarta pada 7 dan 8 Desember 2013. Naskah drama bernuansa komedi karya Goenawan Mohamad itu digarap oleh sutradara Djarot Budi Dharsono.
Dalam mementaskan naskah yang terinspirasi dari cerita Gundala Raja Petir itu, Teater lungid mencoba melakukan adaptasi sesuai karakter kelompoknya. "Kami mengadaptasi naskah menjadi Bahasa Jawa," kata Pelok Trisno Santoso yang didaulat menjadi penerjemah naskah.
Selama ini, Teater Lungid memang dikenal sebagai kelompok yang memilih jalurnya di teater tradisional. Mereka menggunakan Bahasa Jawa di setiap pentasnya. Teater ini merupakan generasi baru dari Teater Gapit yang sudah lama vakum. Keberadaan beberapa personel lama membuat Teater Lungid masih mampu mempertahankan karakter yang dimiliki Teater Gapit.
Hanya saja, kehadiran beberapa personel muda membuat Teater Lupid masih memberikan campuran Bahasa Indonesia dalam pementasannya itu. Sebab, beberapa pemain, terutama dari luar Suku Jawa masih kesulitan melafalkan Bahasa Jawa secara benar. "Jadinya kami memilih bahasa campuran," katanya.
Dalam pementasan tersebut Teater Lungid akan menggunakan iringan musik berupa gamelan.Lantunan gending dan tembang Jawa sangat dominan di awal pementasan. Seperti naskahnya, musik gamelan serta tembang Jawa yang digunakan juga diracik dengan balutan komedi.
AHMAD RAFIQ
0 komentar:
Posting Komentar